Karawitan merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Salah satu upaya untuk melestarikan dan mengembangkan karawitan adalah dengan menggelar Festival Seni Pelajar 2023 yang dilaksanakan pada 11-13 Oktober 2023 adalah kompetisi seni bagi siswa atau siswi SMA/SMK Non Seni se-Jawa Tengah di bidang seni pertunjukan, termasuk karawitan. Festival ini bertujuan untuk meningkatkan apresiasi, mengembangkan kreativitas, dan mengasah keterampilan siswa dalam harmonisasi instrumen karawitan, serta untuk menumbuhkan rasan cinta terhadap budaya bangsa .
Festival Seni Pelajar diselenggarakan oleh lembaga satuan pendidikan tingkat Provinsi Jawa Tengah, melalui Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT). Festival ini melibatkan berbagai sekolah dari berbagai daerah yang ada di Jawa Tengah. Setiap sekolah dapat mengirimkan perwakilan mereka untuk berkompetisi dalam musikalisasi instrumen. Dalam kategori karawitan, para peserta harus menampilkan karya-karya karawitan yang sesuai dengan tema yang ditentukan oleh panitia. Para peserta juga harus memperhatikan aspek-aspek teknis, artistik, dan estetik dalam penampilan mereka.
Festival Seni Pelajar tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi dan pembelajaran antara para pelajar seni. Para peserta dapat saling bertukar pengalaman, pengetahuan, dan inspirasi tentang seni karawitan. Para peserta juga dapat mendapatkan masukan dan saran dari para juri yang merupakan ahli di bidang seni karawitan. Selain itu, para peserta juga dapat menikmati berbagai pertunjukan seni lainnya yang disajikan oleh panitia atau lembaga penyelenggara.
Festival Seni Pelajar tahun 2023 telah berlangsung pada tanggal 11-13 Oktober 2023 di TBJT. Dari sekian banyak sekolah yang berpartisipasi, SMA Negeri 3 Surakarta berhasil meraih juara pertama dengan nilai skor 2.335 dalam kategori karawitan yang menyajikan Gendhing Wajib “Ketawang Kasatriyan Laras Slendro” dan juga menghadirkan Gendhing Pilihan/Garap “Ayo Ngguyu” yang mana disajikan dengan berbagai laras, seperti; Laras Pelog 6, Laras Slendro, dan Laras Pelog Barang. Karya ini merupakan hasil dari Ekstrkurikuler/Subsie KWS (Kridha Wirama SMAGA) yaitu adalah Tim Karawtan yang mewakili Karya tersebut menggabungkan unsur-unsur musik tradisional Jawa dengan musik kontemporer. Sehingga mendapat pujian oleh dewan juri dan penonton karena memiliki aspek orisinalitas, kreativitas, dan keindahan.
Festival Seni Pelajar merupakan salah satu bentuk apresiasi terhadap seni karawitan yang memiliki nilai-nilai historis, filosofis, spiritual, sosial, dan psikologis. Dengan mengikuti festival ini, para pelajar dapat mengembangkan potensi diri mereka dalam bidang seni karawitan, serta memunculkan peran pelestarian dan pengembangan budaya bangsa. Festival ini juga menjadi bukti bahwa seni karawitan masih relevan dan diminati oleh generasi muda Indonesia.
